Rabu, 24 Juni 2015

Hati yang Memar - Puisi

Hati Yang Memar
Hatiku ini telah memar
melihat rembulan malam ini yang mulai memudar
keadilan terasa berputar-putar
pada arus deras membawanya hanyut menuju pusara
Pedang-pedang telah ditanggalkan
para ksatria takut menuju gelanggang
membiarkan cicak bertarung sendirian
menuju benteng terakhir yang akan runtuh bersama peradaban
Mereka mulai tertawa
terbahak melepas semua pongah
hujan air mata menjemput para jelata
hanya sebentar,
Dan akan kembali terinjak kami oleh janji-janji
Hati ini memar,begitu juga hati jutaan orang lain
Para wakil tuhan menyulam keadilan bercampur kenistaan
Ketuk palu hanya menjadi serumpun benalu
Yang berduit seakan menjadi raja
tak tersentuh hukum dan pengapnya penjara...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar