Rabu, 24 Juni 2015

Ranting- ranting yang merangggas - puisi

Ranting- ranting yang merangggas
Ranting-ranting yang meranggas di sisa musim
mata air tak mengalir menyentuh bimbang
terancam segala kedamaian
sirna dipucuk hati yang mulai meratapi
sisa-sisa pertemuan
yang melukiskan sebait puisi
dan kenang...
Aku bukanlah penyamaran yang sempurna
bukan seperti ilalang yang hidup tanpa hujan
bukan seperti matahari yang bersinar tanpa purnama
bukan seperti pelangi yang indah tanpa nyala
Dan aku biarkan ranting-ranting yang meranggas
akan patah,
berkeping dan lupa pada alpa
lupa pada persemaian dua jiwa
lupa pada senyuman yang menjadi nyawa
Secawan rindu akan bersimpuh
pada doa-doa yang membatu
melagukan keresahan yang berbinar mata terluka
senyum senyap berkalang airmata
Daun-daun akan mulai bercerai
terserak dan terbakar matahari
sebelum kesunyian ini benar-benar padam dan mati...
Mjs,131014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar