Selasa, 30 Juni 2015

Lingkuh - Puisi

LINGKUH

Tubuh berderet angkuh menjajakan airmata
Dari setiap detik menepi hanya untuk sesaat
Membuang hajat melepas penat
Menguji kebinalan paras sang hidung belang
Kata-kata merdu merayu tubuh jatuh pelukan waktu
Sepi menggamit hujan untuk terus membakar diri
Nafas-nafas mengalir berlomba semakin cepat
Menyentuh garis finish didepan sana tanpa cahaya
Tanpa ikatan dan hanya semalam dalam jumpa

Tubuh berderet angkuh menjajakan airmata
Dari setiap dompet mengais rejeki yang tidak bisa halal dikata
Rajuk dari bibir bergincu tak pernah sama yang dirumah
Mewangi ruh para setan membius hingga memanggang kepala
Tubuh panas dalam deras keringat gemetar juga
Lalu kita kembali pulang
Rumah-rumah kita menunggu disana
Hanya sakit yang terbawa
Dibawah hujan lingkuh terus bertahta

Hingga berulang tubuh ringkih menjemput ajal yang tersisa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar