LINGKUH
Tubuh
berderet angkuh menjajakan airmata
Dari
setiap detik menepi hanya untuk sesaat
Membuang
hajat melepas penat
Menguji
kebinalan paras sang hidung belang
Kata-kata
merdu merayu tubuh jatuh pelukan waktu
Sepi
menggamit hujan untuk terus membakar diri
Nafas-nafas
mengalir berlomba semakin cepat
Menyentuh
garis finish didepan sana tanpa cahaya
Tanpa
ikatan dan hanya semalam dalam jumpa
Tubuh
berderet angkuh menjajakan airmata
Dari
setiap dompet mengais rejeki yang tidak bisa halal dikata
Rajuk
dari bibir bergincu tak pernah sama yang dirumah
Mewangi
ruh para setan membius hingga memanggang kepala
Tubuh
panas dalam deras keringat gemetar juga
Lalu
kita kembali pulang
Rumah-rumah
kita menunggu disana
Hanya
sakit yang terbawa
Dibawah
hujan lingkuh terus bertahta
Hingga
berulang tubuh ringkih menjemput ajal yang tersisa....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar