Rabu, 24 Juni 2015

Pemburu Airmata - Puisi

Pemburu Airmata
Pada satu kerlingan aku tertidur
nyala-nyala lilin menghayutkan jiwa yang hancur
terserak pada kerak yang terus bertutur
engkau hanya manusia fatamorgana yang terus melacur
membuang harga diri para pemangku negeri ini
ketika mulai terbiasa menjadi seorang pemburu airmata
Pada satu kejap aku melindur
meng-angan setiap jengkal nirwana yang menghasilkan jeda
pemberhentian titik sakaratul yang terlupa
pada ayat-ayat engkau harus kembali mengisi jiwa
melukiskan setiap bait-baitnya yang penuh keagungan
harga diri,kejujuran dan cinta...
Pada satu ucap, kata kan terus meluncur
ingin rasanya membawamu kembali dari sebuah perburuan panjang
sudah terlalu banyak lelap yang engkau buat melayang
berganti hati membatu dan nurani menghilang
Pada satu sunyi akan kunyanyikan kidung sekarmaya
akan kuhitung berapa helai rambutmu yang mulai memutih
akan kugoreskan jari-jemariku pada setiap jengkal kulit pipi
yang mulai pucat hampir mati
kembalilah...kembalilah...kembali
dan hilangkan hasratmu menjadi pemburu airmata
dari mereka yang melarat jelata
tumbuhkan senyum dan bunga-bunga
tumbuhkan senyum dan bunga-bunga
tumbuhkan semua bahagia dan sukacita
pada negeri tercinta ini,berbaktilah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar