Selasa, 14 Oktober 2014

BULAN HIJAU - puisi

BULAN HIJAU

 Bulan tersenyum dalam hijab hijau
 terngiang suara pengembara penebar rindu
 airmatanya hampir tumpah di sudut purnama
 sedetik terpejam sebelum gerimis terlukis pada semu
 pipi merona merah dan rajuk manja

 Empat hari jalan itu terasa terjal
 bila hati mulai ragu untuk melangkah lebih jauh
 sedang wajah pengembara penyemai benih rindu
 terus merajutkan mimpi tentang takdir tuhan

 Dada yang terus menyesak
 pada kesunyian alpa terus di dendang
 penyesalan berontak dan terus berteriak
 menjadi lelehan lava yang pedih dimata

 Mengapa....?
 sejumput maaf bukan pilihan
 karena semua jalan bukan pintu penyesalan
 keraguan akan terus menjadi beban

 pada sebuah perjalanan panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar