Rabu, 15 Oktober 2014

SENGAT PAGI - puisi

SENGAT PAGI

Waktu mentari untuk menyinari
Belum pupus gulat embun membagi
Ranting-ranting menengadah di antara langit sepoi
Mengarang jedah hidupnya yang dinanti

Senyampang sinar mentari mulai tinggi
Desah celoteh burung liar mematuk hati
Semua bersiap menyadarkan diri
Dari keping selimut dan lingkar mimpi

Bila hanya kamu yang tak terbangun
Langkahmu hilang di telan subuh
Jalan menghitam menutup kalbu
Menentang jalan bermusim batu

Bila tak hadir disisi pagi
Hembuskan hujan tutup mentari
Diam sejenak renungi diri
Tubuh nan tegak memungut rezeki

Mereka binasa bukanlah jejak
Langkah tertinggal menebar peluh
Jadikan pagi semangat diri
Bangkit berjuang menggapai mimpi...


GK Camia Assyifa,15-02-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar