TANGKAI MAWAR MERAH DI KUPINGMU
Saat aku tak lagi menunggu
dari ucapan-ucapan cemburu
telah engkau tancapkan belati menusuk kalbuku
Terlalu lembut,
terlalu kalut,
tak perlu sambut,
terus aku terserang oleh foto usangmu
yang mewarnai berandaku
aku cemburu dengan pelaminanmu
dan engkau cemburu tentang penanggunganku
Lalu apa...?
tidak ada lagi banyak kata yang bisa kita
rangkai
karena jiwamu dan jiwaku telah terkurung dalam
sangkar emas
yang tak mungkin lepas,
untuk setahun ini,
untuk dua tahun nanti,
atau untuk puluhan tahun mendatang kita tetap
terpenjara oleh rasa ini
tanpa daya,
dalam senyum dan tawa,
batin yang selalu tersiksa...
kita bisa diam,
dan selaksa kerinduan datang merajam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar