Rabu, 15 Oktober 2014

TANGKAI MAWAR MERAH DI KUPINGMU - puisi

TANGKAI MAWAR MERAH DI KUPINGMU

Saat aku tak lagi menunggu
dari ucapan-ucapan cemburu
telah engkau tancapkan belati menusuk kalbuku
Terlalu lembut,
terlalu kalut,
tak perlu sambut,
terus aku terserang oleh foto usangmu
yang mewarnai berandaku
aku cemburu dengan pelaminanmu
dan engkau cemburu tentang penanggunganku
Lalu apa...?
tidak ada lagi banyak kata yang bisa kita rangkai
karena jiwamu dan jiwaku telah terkurung dalam sangkar emas
yang tak mungkin lepas,
untuk setahun ini,
untuk dua tahun nanti,
atau untuk puluhan tahun mendatang kita tetap terpenjara oleh rasa ini
tanpa daya,
dalam senyum dan tawa,
batin yang selalu tersiksa...
kita bisa diam,

dan selaksa kerinduan datang merajam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar