KIDUNG
SEKARMAYA
Sejak
bunga musim panas yang tertanam mulai layu
Jiwa-jiwa
telah kembali muram
Sajak
mulai melepas malam
Dingin
membawa angin rindu
Pada
kidung sekarmaya semua terbang
Menari
diantara keindahan bunga-bunga yang memang tiada
Hingga
tubuh mulai lumpuh tiada lagi kata
Yang
berpijak terjatuh dalam peluk rumah tanpa nama
Anyir
mengalir semerbak wangi hitam menggenang
Kesendirian
mulai menemukan imajinasi tanpa puisi
Tidak
ada keindahan mengukir mimpi
Kidung
sekarmaya menjadi pengingat sementara
Yang
dicari bukanlah surga atau neraka melainkan keabadian
Neraka
atau surga sama tidak berharga jika kita akan musnah
Terbang
seperti debu hilang dalam kegelapan
Menembus
setiap jalan yang terus menghilang
Jiwa-jiwa
mati
Hati-hati
tak lagi bisa mengingat masa
Atau
tentang puisi liris yang pernah tercipta tak tercatat lagi
Nama
menghilang berganti dengan maya
Sekat
kenyataan hanya datang dalam impian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar