Rabu, 15 Oktober 2014

KIDUNG SEKARMAYA - puisi

KIDUNG SEKARMAYA

Sejak bunga musim panas yang tertanam mulai layu
Jiwa-jiwa telah kembali muram
Sajak mulai melepas malam
Dingin membawa angin rindu

Pada kidung sekarmaya semua terbang
Menari diantara keindahan bunga-bunga yang memang tiada
Hingga tubuh mulai lumpuh tiada lagi kata
Yang berpijak terjatuh dalam peluk rumah tanpa nama
Anyir mengalir semerbak wangi hitam menggenang

Kesendirian mulai menemukan imajinasi tanpa puisi
Tidak ada keindahan mengukir mimpi
Kidung sekarmaya menjadi pengingat sementara
Yang dicari bukanlah surga atau neraka melainkan keabadian

Neraka atau surga sama tidak berharga jika kita akan musnah
Terbang seperti debu hilang dalam kegelapan
Menembus setiap jalan yang terus menghilang
Jiwa-jiwa mati

Hati-hati tak lagi bisa mengingat masa
Atau tentang puisi liris yang pernah tercipta tak tercatat lagi
Nama menghilang berganti dengan maya

Sekat kenyataan  hanya datang dalam  impian 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar