Selasa, 14 Oktober 2014

JEJAK KERINDUAN DI KAKI PENANGGUNGAN - puisi

JEJAK KERINDUAN DI KAKI PENANGGUNGAN

Masih harus kutuliskan sisa jejakku
Entah kemana langkah kaki dan garis tangan ini berlabuh
Bila suratan yang harus dijalani akan berbeda
Mengapa mereka menyangkal semua langkah yang menumbuhkan kerinduan?
Harus menjalani siksa batin yang teramat pedih
Memandang wajahmulah hati teriris luka yang kau patri
Hanya rasa malumu yang menyelimuti hati
Menjadikanku sebagai korban mawarmu yang tajam berduri
Melalui kata-kata,lisanmu menjadi pelipur keteduhan jiwa
Lembut seperti salju yang dingin menusuk tulang
Membuat tubuh gemetar dalam sulur-sulur sepoi
Meratap dan mengharap kapan engkau harus pulang
Atau aku harus menjemputmu dan menghapus kerinduan

Masih harus kutuliskan sisa jejakku
Bila airmata yang pernah kau coba renungkan kembali
Pada sisa hati kita mereka titipkan jiwa
Ruh yang mewarnai setiap garis takdir yang harus dijalani
Kenapa tulang rusuk itu tidak di tunjukkan saja dulu ?
Agar tidak ada lagi rahasia yang memisahkan
Jarak kadang menjadi penghalang impian
Hanya hati teradang tahu apa yang membuat kita rindu dan dirindukan...

Mengapa harus menyangkal ?
Jika setiap alir dalam darahmu menyebut namaku...

GK Camia Assyifa,Mojokerto 27-02-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar