TULIS
Tulis
aksara jiwamu yang mulai merindukanku
Hinggapkan
pada ujung dedaunan yang ada disamping jendela kamarmu
Biarkan
angin menerbangkannya pergi
Dan
mataku mulai melihat kehadiran sepi
Tuliskan,
Rasakan
setiap ujung penamu hanya menatap wajahku
Lalu
biarkan tanganmu menari
Kidung-kidung
lama akan kembali terkenang
Menyisipkan
perkenalan kita ketika hitam putih
Engkau
cemburu padaku kala itu
Hanya
menyesak sesaat yang menjadikanmu menolak jiwaku
Tuliskan,
Bila
setiap kerinduanmu akan menghasilkan mimpi tentang kita
Tentang
perjumpaan terakhir menjelang perpisahan
Tentang
engkau yang mulai lupa mengucapkan salam rindu
Tentang
engkau yang mulai lupa menyisipkan hatimu
Tentang
engkau yang mulai lupa kapan membenciku
Tuliskan,
Tulis
aksara jiwamu yang mulai merindukanku
Hinggapkan
pada seutas benang dan mulailah mengukir pelangi
Biarkan
sepoi membisikkannya untukku sekali lagi
Dan akan kudengar setiap
bisikan kerinduan hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar