Rabu, 15 Oktober 2014

ISTANA DALAM SINGGASANA HATIMU - paisi

ISTANA DALAM SINGGASANA HATIMU

Fa,masihkah engkau ragu akan ketulusan jiwaku
Disaat tubuhku telah berpeluh mengejarmu
Mengharapkan embun akan segera mengering di pagi dalam gerimis adalah hal yang mustahil bukan?
Mengapa aku harus terus tertatih dan terlunta-lunta di selir ilalang?
Fa, sadarkan aku segera biar bias wajahmu yang mulai terhapus hujan itu tumbuh menjadi kepingan
Kepingan yang sangat mudah untuk aku temukan kembali bila kehadiranmu menghapus kerinduanku
Fa,ijinkan aku bertamu dalam istana disinggasana hatimu satu kali lagi
Biarkan jiwa ini memperbaikai semua yang telah terjadi
Antara aku,kamu dan mereka
Kita bisa merenda hari-hari dalam istana kecil yang kubangun untukmu
Tempat peristirahatan di hari tua yang butuh ketenangan jiwa
Tempat yang hanya kita tinggali bersama satu,dua anak-anak kita
atau tidak,mereka telah tumbuh menjadi dewasa
Menjadi burung-burung yang terbang meninggalkan sarangnya
Mencari atau di cari tulang mereka rusuk masing-masing
Fa,maafkan aku...
Aku sudah lemah dan tidak berdaya lagi
Aku sudah terpenjara dalam kebebasan jiwa mengenangmu
Tubuhku telah jauh dan jatuh pada penjara istana yang lain

Tapi biarkan hatiku tetap terpenjara dalam singgasana dalam istana hatimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar