Selasa, 14 Oktober 2014

PENA SANG PENUNGGU HUJAN- puisi

PENA SANG PENUNGGU HUJAN

Dia sang penunggu hujan
Menuliskan sebait kata dalam setiap rintik yang datang
Menghujam dengan tajam ribuan kalimat yang di pendam
Dalam kemarau ia terdiam dan tanpa alasan
Tubuhnya mengering seperti layunya ilalang
Menjadi kepompong lanjut usia yang siap terbang menjemput hidup yang baru

Sang penunggu hujan selalu merasakan hujan adalah kedamaian
Bermain-main bersama kidung binatang dalam kolam-kolam
Bernyanyi seriosa bersama ribuan katak untuk menarikan selamat datang pada hujan
Jiwanya riang gembira mengajak siapa saja untuk membagi bahagia

Dia sang penunggu hujan
Tidak perduli lagi badan demam karena hujan
Penanya terampil mengukir nama-nama baru yang harus di kenang
Nama-nama yang siap membuat hatinya bahagia menunggu datangnya hujan
Menyuburkan semua langkah dalam hijau tanaman

Dia sang penunggu hujan
Sekarang berselimut galau dan terserang cemburu
Airmata selalu jatuh di pangkuan karena merasa di duakan
Dia sang penunggu hujan
Mengajakku menari di bawah rinai yang tidak lagi seirama
Dia sang penunggu hujan
Waktu telah membuktikan semua jalan yang harus berbeda di seberang masa...


GK Camia Assyifa,Mojokerto 25-02-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar