Kamis, 16 Oktober 2014

PADA ASAP KUGANTUNGKAN HUJAN - puisi

PADA ASAP KUGANTUNGKAN HUJAN
Aku berkirim surat pada petang tanpa nama
Bumi yang berkabar tentang tingkah pongah manusia
Hingga hanya asap-asap yang bergulung di atap mega
Merindukan hujan pada sekumpulan awan yang terdusta
            Hutan yang menjerit sakit menumpah amarah
Akar rerumputan menjalar mengupas dahaga
Magma membakar gunung-gunung hingga memuntah,
lahar dan lava memijar menghempas batuan ke rahim senja
Senandung doa tidak lagi mampu menghapus dosa-dosa
Para pawang hanya mampu berdiri menatap padi yang sekarat hampir mati
Bulir yang diidamkan terinjak beghoe di tengah kali,
alir binasa...
            Pucat wajah anak cucu yang menanti tumbuhnya bencana
            Benih yang di tanam para tetua siap di panen,
namun angkara...
Petak – petak yang mengering dikabarkan oleh sang bumi
Hujan hanya menjadi dongeng penghibur dikala senggang
Karena kamu...kamu...kamu...
Setan-setan perambah hutan
Hingga hancur anak cucuku tanpa harapan
Menanti asap akan menurunkan hujan...
                                                                                   

                                                                                                Mojokerto,13-10-2012  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar