Selasa, 14 Oktober 2014

PERJALANAN BUNGA-BUNGA DAN KUMBANG - puisi

PERJALANAN BUNGA-BUNGA DAN KUMBANG

 Bunga bermekaran di padang
 kumbang tanpa daya di ujung jurang
 sayap dan kaki yang mulai lumpuh terajam
 oleh doa-doa telah menggurui tentang banyaknya sodaqoh di meja makan
 pada alpa umat dari asalnya
 dimana hutan tidak pernah menjanjikan kehidupan
 batu-batu tidak pernah menjanjikan kelahiran
 dan dingin tak mau menjadi musabab kesepian
 biarkan saja embun memenjarakan mentari
 yang hendak menjadi pelangi
 kumbang-kumbang akan segera mati
 pada perang Bharatayudha
 sebelum bunga-bunga mekar di seberang jurang
 tidak lagi bisa terangkai satu senyuman saja
 bila bunga akan mulai mengering di satu purnama
 menunggu kupu-kupu malam yang menyenggamai hujan
 menebarkan pesona pada dingin dan puncak kesepian
 musim bercinta benar-benar akan segera berakhir
 kumbang-kumbang mati di seberang jurang
 dan bunga-bunga layu menunggu dalam kesepian


 Mojosari,5 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar